KAULA Resmi Dideklarasikan, Chepy Serukan Gedor Persoalan Kebudayaan di Lampung


GK, Bandar Lampung – Dihadiri sejumlah alumnus, pers, tokoh seni, hingga Akademisi Universitas Lampung, Keluarga Alumni UKMBS Unila (KAULA) akhirnya resmi dideklarasikan kemarin malam, Minggu (27/2), di Graha Kemahasiswaan lantai 1, Universitas Lampung.

Acara deklarasi dikemas dalam format sederhana, santai, dan tentu mematuhi protokol kesehatan. Dimulai beberapa lagu persembahan Orkes Bada Isya, dilanjutkan tari Sigeh Penguten persembahan Divisi Tari Hujan Purnama, menyanyikan lagu Indonesia Raya, lantas ditutup dengan deklarasi KAULA.

Pembacaan naskah deklarasi dibacakan langsung oleh Ketua KAULA terpilih, Rifian Hadi Chepy didampingi oleh para anggota terdaulat. Setelahnya secara simbolis sebuah tumpeng dipotong sebagai tanda jadi terbentuknya KAULA secara resmi.

Berikut susunan KAULA yang didaulat antara lain Ari Pahala Hutabarat, Muhammad Yunus, dan Nerry Juliawan ( Pembina ), Rahman Jablo, Joshep Micael Gultom, dan Jimmy Maruli Alfian (Pengawas), Een Nasir, Gino Vanoli, Livianti (Penasehat), Rifian Hady Chepy (Ketua Pengurus), Ahmad Zilalin Sahroni (Wakil Ketua Pengurus), Erwin Putubasai (Sekretaris), Hislat Habib dan Novian Alfiansah (Wakil Sekretaris), Budi Lpg (Bendahara), Cristopan Deswansyah dan Mimi Abriani (Wakil Bendahara).

Sri Sulastuti, selaku perwakilan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila, menyabut baik hadirnya KAULA. Peran alumni menjadi sangat penting untuk mendorong UKMBS sebagai pelaku seni mahasiswa lebih berprestasi ke depannya. Menurutnya, anggota UKMBS Unila perlu diberi bekal yang memadai sehingga setelah lulus menjadi individu yang hebat dan sukses.

“Mudah-mudahan program-program Kaula bisa menunjang prestasi dan keberlangsungan UKMBS, karena terus terang Universitas kita ini juga sangat membutuhkan peran dan bantuan dari para alumni,” ujar Sri Sulastuti, pada kata sambutannya. 

“Jadi mahasiswa ini perlu diberi pembekalan lebih apalagi dikaitkan dengan sistem pembelajaran MBKM. Maka para alumni inilah yang kami harapkan bisa menjadi jembatan dan fasilitas untuk adek-adek ini karena tuntutan MBKM ini luar biasa jadi harus ada peran alumni yang nyata memberikan fasilitasi untuk memberikan adik-adik ini di dalam magang, mahasiswa mengajar, atau sebagainya,” jelasnya.

Sementara itu Rifian Hadi Chepy, Ketua KAULA terpilih, menyampaikan bahwa selain untuk meningkatkan kepedulian alumni pada UKMBS Unila juga agar menjadi wadah untuk terus berjejaring menjalin hubungan baik antar sesama alumni, terkhususnya bagi yang masih bergelut pada dunia kesenian. Sekarang yang bisa berkumpul memang masih terbatas, seiring waktu para alumnus yang jumlahnya ribuan itu bisa dihimpun. Jarak sekarang tidak menjadi soal, tidak bisa kopdar bisa online. Sejak berdiri hingga sekarang, tentu sudah banyak orang hebat yang berproses di UKMBS, meski tidak semuanya berada di Lampung, dan tidak semuanya berkesenian setelah menyelesaikan studinya. Tapi ikatan emosional ini tidak pernah hilang.

Mengenai bentuk kontribusi nanti akan dibicarakan, yang pasti semua bisa berkontribusi sesuai dengan kapasitas dan keahlian masing-masing. Jadi Kaula punya banyak manfaat, pertama untuk ukmbs tentunya, kedua menjaga silaturahi dan jejaring antar alumni sendiri, dan yang ketiga adalah sumbangsih Ikatan alumni UKMBS ranah kultural di provinsi Lampung.

“Saya optimis Kaula dapat menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga seni-budaya di provinsi Lampung, termasuk dengan pemerintah, akademisi, dan stakeholder lainnya. Ada begitu banyak potensi, tapi sekarang masih tercerai berai, jika bisa disatukan, punya satu visi, bukan tidak mungkin Kaula akan menjadi garda depan reformasi kultural di Lampung, baik di level kebijakan maupun praktiknya,” ujar Rifian Hadi Chepy.

“Banyak sekali dari masyarakat budaya dilahirkan melalui UKMBS Unila. Maka dari itu kemarin kita diskusi itu memang KAULA itu dimaksudkan untuk memperkuat kapasitas anak-anak UKMBS, alumni-alumninya sudah jadi seniman profesional, sudah banyak yang jadi penyair dan sutradara yang punya nama dan kemudian mau untuk melatih dan membagikan ilmunya kepada anak-anak UKMBS dan ini harus ada ruang dan tempat juga event,” tambah Chepy.

“Kami anggota UKMBS Unila turut bersyukur atas terbentuknya KAULA. Kehadiran Kaula secara langsung mau pun tidak pasti akan mempengaruhi kinerja, program, dan prestasi UKMBS di masa mendatang. Selain itu Kaula bisa menjadi pusat pengembangan kebudayaan di Lampung dan Indonesia,” ujar Febrian Malik A, Ketua Umum UKMBS Unila.

Setelah sejumlah acara seremoni, deklarasi Kaula ditutup dengan dialog terbuka yang dimoderatori oleh Agit Yogi Subandi, Sastrawan yang juga dosen di Fakultas Hukum Unila, dengan menghadirkan para alumni UKMBS Unila lainnya yaitu Riffian A Chepy (Ketua Kaula), Gino Vanoli (Kepala Kantor DPD RI Propinsi Lampung), dan Ari Pahala Hutabarat (Sastrawan, Sutradara Komunitas Berkat Yakin).

Setelah Deklarasi ini. Pada bulan Maret 2022, Kaula mengagendakan satu acara mengenang kepergian Ahmad Yulden Erwin (Alm.) dan juga Kongres Kebudayaan Lampung. [Abr/Yie]

Tinggalkan Balasan