Dokter Buka Suara soal Bayi Lahir Putus Leher di Bulukamba Sulsel


GarisKomando –
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Daeng Raja Bulukumba, Sulawesi Selatan, beri penjelasan terkait bayi yang dilahirkan dengan kondisi terputus di bagian leher dan lengan. Dokter mengatakan bayi tersebut telah meninggal dunia sejak berada di kandungan ibunya selama lebih 48 jam hingga membuat tulangnya lemah dan busuk.

“Jadi bayi ini sudah meninggal lebih dari 48 jam sehingga otomatis terjadi pembusukan. Makanya saat kepalanya lahir, tim dokter coba menarik lalu putus. Karena memang itu jaringannya sudah lunak,” kata Direktur RSUD Sultan Dg Raja Bulukumba, Risal, Kamis (12/5).

Pasien ibu hamil ini, kata Rizal, merupakan pasien rujukan dari Puskesmas Bontobangun. Dia dirujuk karena pihak puskesmas tidak mampu menangani proses kelahiran ibu hamil tersebut.

Setelah dirujuk, pasien ditangani dan saat dilakukan pengecekan kondisi dianggap normal, termasuk tekanan darah maupun kondisi kandungannya. Akan tetapi, saat dilakukan pemeriksaan USG ditemukan janin bayinya sudah meninggal.

“Kami menduga detak jantung janin, tapi salah, setelah dicek di laboratorium,” katanya.

Meski dianggap seluruh kondisi pasien masih normal, kata Rizal, pihaknya tidak langsung melakukan proses persalinan. Karena pasien saat itu bukan pasien emergency, walaupun janinnya sudah tidak bernyawa. Dokter pun hanya memberikan obat dan menunggu persalinan normal. Menurut dokter persalinan normal lebih aman daripada operasi sesar bagi kondisi pasien.

“Tekanan darahnya saat itu 159/100 saat di puskesmas. Pasien dirujuk ke RSUD Sultan Daeng Radja, dokter periksa dan tensi di bawah 140/80. Semua itu normal, bukan emergency,” sebutnya.

Rizal mengatakan diduga janin tersebut telah meninggal sekitar 48 jam lebih. Kondisi tubuh bayi itu sudah membusuk. Diduga bayi itu meninggal sepulang dari Kabupaten Sinjai atau saat masuk ke puskesmas.

“Ibunya sempat diperiksa di Sinjai. Tapi, pulangnya naik motor. Diduga di situlah terjadi kecelakaan pada janin dalam perut,” imbuhnya.

[sumber]

Tinggalkan Balasan