Made Bagiase Masuk Bursa Cabup Lampung Tengah

Siger link Lampung Tengah-Suhu politik ditubuh Partai Golkar Lampung memanas menjelang Pilkada serentak 2024, terutama masuknya nama baru calon Bupati Lampung Tengah dan Tanggamus.

Fenomena perseteruan itu terjadi di Lampung Tengah, dimana muncul tokoh I. Made Bagiase kedalam bursa calon bupati. Dia tentu akan menjadi “ganjalan” langkah calon internal Golkar yang sebelum telah masuk DPP Golkar.

Padahal, selama ini, Ketua DPD II Golkar Lampung Tengah Musa Ahmad adalah, calon tunggal yang diajukan Golkar. Dia nyaris tak tertandingi di internal Golkar.

Padahal, selama ini, Ketua DPD II Golkar Lampung Tengah Musa Ahmad adalah, calon tunggal yang diajukan Golkar. Dia nyaris tak tertandingi di internal Golkar.

Yang kedua adalah Dewi Handajani — nama baru calon Bupati Tanggamus yang masuk circle DPP Golkar.

Sebelumnya, sudah ada nama Heri Ermawan, Ketua DPD II Golkar setempat.

Nama Made Bagiase santer diperbincangkan internal sepekan ini. Sosoknya yang kalem, tiba-tiba melakukan langkah zigzah, masuk radar DPP Partai Golkar, menjadi rival politik Musa Ahmad yang diperhitungkan.

Dikonfirmasi, Sekertaris Golkar Ismet Roni membenarkan masuknya Made Bagiase sudah dalam bursa calon kepala daerah di Lampung Tengah.

“Betul, nama Pak Made Bagiase masuk peserta tambahan Berkas sudah diterima Jakarta (DPP Partai Golkar),” kata Ismet Roni, dalam.keterangannya di Jakarta (15/5/2024) pagi ini.

Saat ini Made Bagiase adalah Wakil Ketua DPD Golkar Lampung Membidangi Organisasi, dan wakil ketua komisi II DPRD. Dia dinilai dekat dengan Arinal Djunaidi, ketua Golkar yang saat ini sedang maju Pilkada.

Sebagai kader struktural, tentu sudah lama mengabdikan dirinya untuk partai. Made punya basis suara yang lumayan (loyalis), terutama pada tokoh adat.

“Loyalitasnya gak diragukan lagi,” kata Ismet Roni.

Bagi Ismet Roni, Golkar punya standar baku dalam setiap menentukan kepemimpinan. Salah satu yang sering disampaikan ketua umum Airlangga Hartartarto adalah mereka (kader) yang punya dedikasi dan loyalitas kepada partai atau disingkat PDLT.

“Golkar punya doktrin, PDLT (prestasi, dedikasi,loyal dan tidak tercela),” kata Ismet Roni menambahkan.

Menurut Ismet, hasil survei Pilkada nantinya memang menjadi salah satu rujukan untuk Golkar menetapkan siapa yang berhak direkomendasi DPP Golkar.

Namun, hasil survei tidak cukup. Masih perlu memperhatikan beragam aspek, terutama Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela atau PDLT dari kandidat yang sudah ditunjuk.

Standarisasi PDLT, pernah disampaikan Ketua Umum DPP Golkar, Hartarto Airlangga saat penentuan nomor urut caleg. (Disampaikan Airlangga Hartarto diforum Rakernas, 2023). (yus/nov)

Tinggalkan Balasan