Sigerlink, Lampung Barat — Perjalanan Dinas Anggota DPRD Lampung Barat Tahun Anggaran 2024 kini menjadi perhatian publik pasca diduga banyaknya anggota legislatif yang disinyalir tidak ikut berangkat melaksanakan kunker ke luar daerah tapi di duga ikut menandatangani SPj dan mencairkan dana perjalanan luar daerah.
Permasalahan ini pertama kali mencuat ke publik lantaran salah satu anggota DPRD kabupaten Lampung Barat dari peraksi partai kebangkitan Bangsa (PKB) Riduan Ependi yang meminta pihak kejaksaan untuk mengusut Anggaran sekertariat DPRD Lampung Barat sebesar Rp 24 milyar tahun anggaran 2024 dimana dirinya merasa di tipu kerena di Beri pin Emas palsu.
“Awal nyasaya di janjikan akan di beri pin Emas asli bersama rekan maspajoni dari peraksi ppp,dan saudara agus niar dari peraksi gerindra,serta saudara Suharlan dari peraksi pdip , permaslahan nya kenapa Suharlan saja yang Di Kasih Pin Emas kami bertiga tidak. kalau tidak di anggarkan apa beda kami dengan Suharlan pin Emas saudara Suharlan itu dari mana,” ujar Riduan.
“sekali lagi kalau Betul Pihak kejaksaan Berani mengusut kasus ini saya betul sangat Berterima kasih, periksa seluruh anggaran sekertariat DPRD Lambar termasuk biaya perjalanan dinas kami ke jakarta , Bandung dan palembang serta anggaran yang lain tujuannya agar ke depannya lebih transparan ga ada di sekertariat ini yang katanya senior junior semuanya sama wakil Rakyat semua, sama sama Mengemban amanah Rakyat saya sadar jabatan ini hanyalah titipan dan akan di tanya oleh alloh swt kelak di aherat jadi apa yang kita sombong kan di dunia ini,” cetusnya.
Ia mengungkapkan, pada bulan maret tahun Anggaran 2024 ke jakarta selama tiga hari yang berangkat saat itu hanya 14 orang , 21 anggota tidak berangkat.
” belum lagi perjalanan dinas di bulan april tahun 2024 yang ke palembang paling anggota yang berangkat cuma 10 orang lebih lanjut tanya sekwan ketua dewan saja tidak Berangkat waktu itu .sekarang saya di minta untuk membuat kelaripikasi ke media pertanyaan saya kelaripikasi yang bagai mana yang harus saya jelas kan Apakah Saya di minta berbohong,” ungkapnya.
Di lain Tempat salah satu anggota DPRD kabupaten Lampung Barat yang tidak ingin disebut kan namanya Saat di tanya awak media tentang perjalanan dinas mengatakan, “saya terus terang memang tidak ikut kegiatan yang ke Palembang kemarin kan tapi saya ikut mencairkan uang perjalanan itu kerena Rekan Rekan yang lain sudah semua termasuk ketua,” ujarnya.
“mungkin sayalah anggota dewan terahir yang menandatangani surat pertanggungjawaban perjalanan dinas palsu tersebut kerena saya lihat semua anggota sudah tandatangan semua. kalau harus mengembalikan uang tidak jadi maslah kita kembalikan ke kas negara asal ke 25 anggota yang tidak Berangkat ikut mengembalikan juga. kemarahan Riduan Ependi itu dalam Hal yang wajar Tidak Ada Anggota DPRD di negeri ini di beri Pin Emas palsu cuma di lampung barat yang kita dengar bukan nya itu sudah keterlaluan,” lanjutnya.
“semenjak permasalahan ini mencuat ke media di grub Whatsapp kami para anggota dewan saja sudah gaduh , bermacam pendapat bermunculan tapi ada juga rekan anggota yang tidak mau berkomentar mungkin merasa prihatin terhadap saudara Riduan Ependi , ada rekan yang bilang tenang jangan ga tenang . ada yang bicara sabar Pak Riduan nanti kita carikan silusinya , ada juga anggota yang komen di grub minta pak Riduan Ependi membuat klaripikasi ke media Bahwa semua itu seolah olah tidak benar, ada juga anggota meminta tolong selamatkan kapal jangan sampai karam, ada juga anggota yang komen di grub bicara aturan ini dan itu kalau di adakan pin Emas itu bakal jadi temuan kerena tidak di anggar kan, ada juga rekan yang komentar wajar Pak Riduan Ngamuk pin Emas nya palsu punya kita Pin Emas Asli, kekhawatiran saya kalau Betul pihak kejaksaan mengusut kasus ini saya pastikan banyak yang pusing tujuh keliling,” ujarnya kembali. (Red)