Sigerlink 13/12/2023.
Letak geografis wilayah Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa, membuat El Nino berdampak pada cuaca dan musim di negara ini terutama curah hujan sebagai elemen cuaca dominan, Sehingga terjadi peristiwa penyimpangan suhu dikarenakan pemanasan global dan terganggunya keseimbangan iklim, itu juga berdampak di Wilayah Indonesia termasuk di Prov. Lampung.
Akibat dari terganggunya keseimbangan iklim dikarenakan terjadinya pemanasan global Pemerintah Indonesia menyiapkan anggaran untuk antisipasi dampak elnino sebesar 8 triliun rupiah, seperti yang disampaikan oleh menteri perdagangan Zulkifli Hasan.
Dari besaran anggaran tersebut, Kabupaten Lampung Barat mendapatkan anggaran sebesar Rp. 3770. 334. 000,- yang diperuntukkan untuk 27 pekon, dimana anggaran tersebut di transfer langsung oleh Pemerintah pusat ke rekening desa untuk dikelola dengan baik oleh para Peratin.
Namun pengelolaan dari anggaran tersebut diduga terjadi banyak permasalahan, seperti halnya dugaan Mark Up anggaran, KKN yang berpotensi menimbulkan kerugian negara.
Hasil investigasi dari media Sigerlink di salah satu pekon, Pekon Padang Cahya mendapatkan anggaran untuk menanggulangi dampak cuaca ekstrem Elnino tahun 2023 sebesar Rp. 139.642.000,-
Menurut keterangan dari Muzani Peratin (Kepala Desa) Pekon Padang Cahya saat dikonfirmasi oleh awak media, anggaran tersebut digunakan untuk membuat sumur bor sebanyak dua titik yakni di sumur bor di Pemangku Bernung dan Pemangku Sukadana.
Tapi pembangunan tersebut baru satu titik yang selesai tinggal satu titik lagi, rencananya besok sudah mulai pindah tempat pengeboran yang baru, pembangunannya saya bangun sudah sesuai dengan RAB, ujarnya.
Namun Peratin Muzani tampak keberatan dan meminta untuk tidak memuat pemberitaan terkait dengan pembangunan sumur bor yang menggunakan anggaran dampak cuaca ekstrem tersebut, Kalau bisa jangan diberitakanlah, apa-apa kan bisa diobrolin, tutupnya
terpisah ketua LSM Lipan Kabupaten Lampung Barat Idham M Baki, menanggapi apa yang disampaikan oleh Muzani anggaran pembuatan dua titik sumur Bor tersebut sangat besar dan diluar dari harga normal, untuk di Kab. Lampung Barat sendiri jasa pembuatan satu titik sumur bor dengan kedalaman 60-75 meter itu hanya memakan anggaran sebesar 14 juta rupiah bisa dicicil dua kali, sudah dengan pompa air, pipa dll, jadi bagaimana mungkin pembangunan dua titik sumur bor pekon padang cahya bisa menelan anggaran mencapai ratusan juta rupiah, ini tidak umum, saya berharap aparat penegak hukum maupun BPKP dapat turun langsung untuk melakukan lidik dan audit investigas terkait dengan dugaan penyimpangan Anggaran negara khususnya untuk dampak cuaca ekstrem elnino yang ada di 27 pekon di Kab. Lampung Barat, dan Pekon Padang Cahya ini bisa dijadikan sample terkait dengan dugaan KKN yang berpotensi menimbulkan kerugian negara.
Ini baru satu contoh saja, yaitu Pekon Padang Cahya, kedepan kita akan turun langsung melakukan investigasi ke pekon-pekon yang menerima bantuan penanggulangan dampak cuaca ekstrem elnino, karena anggaran tersebut diperuntukkan untuk masyarakat, dan harus bisa sampai dan dinikmati oleh masyarakat, jangan sampai anggaran yang diperuntukkan oleh masyarakat hanya dinikmati oleh segelintir oknum saja, tutupnya
(Marlin)