Pengguna Jalan Keluhkan Debu Stockpile Batu Bara, DPC LLI Balam Kirim Surat Ke Pemkot Bandarlampung

Sigerlink, Bandarlampung – Dewan Pimpinan Cabang Laskar Lampung Indonesia (LLI) Kota Bandar Lampung, meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung Bersama dinas terkait lainnya agar segera mengevaluasi dan segere menutup atau menindaklanjuti PT. SME Stockpile Batubara, hal tersebut tertuang dalam surat permohon yang dilayangkan LLI kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup setempat tertanggal, 27 Mei 2024.

Dijelaskan bahwa, menindaklanjuti banyaknya laporan Masyarakat dan pengguna jalan di Kota Bandarlampung tentang dampak debu dan lingkungan yang kurang baik akibat stockpile Batu Bara yang berlokasi di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumiwaras dan menindaklanjuti sidak Walikota Bandarlampung pada bulan Desember 2023 yang memerintahkan PT SME untuk segera menutup atau memindahkan Perusahaan stockpile batubara yang menimbulkan dampak lingkungan yang kurang baik yang sampai saat ini Perusahaan masih juga beroperasi dan tidak mengindahkan perintah Walikota Bandarlampung, Organisasi LLI Kota Bandar Lampung meminta Dinas Lingkungan Hidup setempat untuk mengevaluasi dan menutup atau memindahkan Perusahaan tersebut.

Tertuang juga dalam surat tersebut, apabila laporan dan surat permohonan yang dilayangkan tidak ditindaklanjuti maka Organisasi LLI Bandarlampung Bersama Masyarakat akan melakukan aksi masa untuk menutup Perusahaan Stockpile Batubara itu, demi terciptanya kenyamanan Masyarakat dan pengguna jalan di Kota Bandar Lampung.

Ketua LLI Kota Bandar Lampung, Destra Yudha S.H., M.Si mengingatkan kepada Pemkot Balam agar segera menindak lanjuti Kembali permasalah tersebut dengan lebih serius, sebelum permasalah debu stockpile semakin mengganggu Kesehatan Masyarakat.
“in ikan masalah serius, terkait kesehatan dan kenyamanan warga Masyarakat, jadi sebelum mendapatkan masalah Kesehatan yang serius saya meminta pemkot tidak tinggal diam,” ujar Destra dilansir dari RadarcyberNusantara.com.

Dilain sisi, sejumlah pengandara yang berhasil diwawancarai di sekitaran Perusahaan Stocpile mengatakan jika debu yang dihasilkan dari stockpile batu bara tersebut sangat mengganggu kenyamanan mereka saat berkendara.
“saya yang menggunakan masker saja masih kerasa debunya, apa lagi kalau saya pas gak pake masker, rasanya tidak enak sekali di hidung dan di pernapasan saya,,” ujarnya.

Mereka juga mengatakan jika debu bertebarangan tersebut sudah sangat mengganggu mobiitas mereka, mulai dari pandagangan yang terbatas hingga mata terasa perih akibat tebu tersebut.
“terkadang masuk ke dalam mata dan rasanya cucuk perih,”katanya.

Pengguna jalan dan sejumlah Masyarakat sekitar berharap Pemerintah Kota Bandarlampung dapat memberikan solusi agar debu dari perusaahan tersebut tidak ada lagi. (RED)

Tinggalkan Balasan