Ilustrasi formikofilia, fetish terhadap rangsangan serangga, termasuk belatung. |
GARIS KOMANDO – Mengenal Formikofilia, fetish kemaluan dijelajahi serangga, termasuk belatung.
Kata belatung belakangan ini tengah ramai diperbincangkan publik di media sosial.
Ternyata, itu muncul menyusul beredarnya video dewasa yang memperlihatkan organ intim wanita yang dipenuhi belatung.
Banyak warganet yang merasa jijik setelah melihat video tersebut.
Beberapa orang menyebut bahwa video belatung itu sengaja dibuat untuk membuat gempar.
Selain itu, orang pada video menjijikan itu juga disebut berperlilaku seksual menyimpang.
Orang dalam video disebut memiliki fetish formikofilia, gairah seksual yang didapat dari rangsangan serangga.
Mengenal belatung, larva dari telur lalat. (Outdoor Happens) |
Lantas Apa Itu Formikofilia?
Sebelum turun ke penjelasan formikofilia, ada baiknya mengenal parafilia terlebih dahulu.
Sebab, formikofilia termasuk salah satu fetish atau perilaku seksual parafilia.
Dikutip dari Psychology Today, parafilia adalah suatu kondisi di mana gairah dan kepuasan seksual seseorang bergantung pada berfantasi dan terlibat dalam perilaku seksual yang tidak lazim dan ekstrim.
[Orang dengan parafilia atau pharapilics sering bergantung pada rangsangan yang menimbulkan rasa ngeri atau jijik.
Beberapa contoh parafilia yakni ruang tertutup (claustrophilia), penguburan hidup-hidup (taphephilia), lendir (mucophilia), hingga serangga (formidophilia).
Formikofilia sendiri merupakan ketertarikan seksual untuk dijelajahi atau digigit oleh serangga, seperti semut, atau makhluk kecil lainnya.
Orang yang memiliki parafilia ini seringkali menaruh serangga ke alat kelamin, dan area sensitif tubuh lain.
Efek-efek yang diinginkan dalam parafilia ini dapat berupa rasa geli, menyengat, sensasi berlendir, atau dengan menimbulkan penderitaan psikologis pada orang lain.
Menurut Journal of Sex and Marital Therapy, istilah formikofilia pertama kali dicetuskan oleh Ratnin Dewaraja dan John Money pada tahun 1986.
Istilah tersebut diambil dari bahasa Latin yakni formica yang berarti semut.
Meskipun formikofilia secara etimologis terkait dengan penggunaan semut, definisi tersebut telah diperluas untuk mencakup semua serangga, bahkan invertebrata lainnya, termasuk pula belatung.
](https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-infested-mind/201506/paraphilia-insects-sources-sexual-arousal)
Belatung atau larva lalat. (EPA via Daily Mail) |
[Viral Video Belatung Memenuhi Organ Intim Wanita, dari Mana Sebenarnya Asal Belatung?
Terlepas dari kebenaran soal video viral yang memperlihatkan organ kewanitaan dipenuhi belatung saat berhubungan intim, mari mengenal belatung dan dari mana asalnya.
Beberapa orang awam mungkin bingung, karena belatung seringkali muncul secara tiba-tiba.
Apakah belatung muncul begitu saja dari udara?
Jawabannya adalah tidak, mereka tidak muncul begitu saja.
Perlu diketahui, belatung merupakan larva dari lalat.
Ketika hewan mati, mikroba dalam tubuhnya akan mulai memecah jaringan tubuh.
Enzim tubuh juga mulai mencerna dirinya sendiri, maka dimulailah pembusukan jaringan tubuh hewan.
](https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-infested-mind/201506/paraphilia-insects-sources-sexual-arousal)
Lalat, serangga yang melepaskan telur-telur yang kemudian menjadi belatung. (Orkin) |
[Melansir How Stuff Works, jaringan yang membusuk itu mengeluarkan zat hijau serta gas yang menarik perhatian serangga.
Para ahli entomologi mengatakan bahwa serangga yang paling pertama datang adalah lalat.
Boleh dibilang, lalat adalah serangga yang paling cepat menghampiri zat organik busuk.
Mengutip National Geographic, lalat betina akan bertelur di rongga-rongga lembap bangkai hewan.
Seekor lalat betina dapat menghasilkan sekitar 300 telur dalam sekali bertelur.
Telur lalat itu kemudian menetas menjadi larva, yang dikenal pula sebagai belatung.
](https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-infested-mind/201506/paraphilia-insects-sources-sexual-arousal)
Larva atau belatung. (ish-on-friday.com) |
[Apakah Belatung Bisa Muncul di Tubuh Manusia Hidup?
Melansir AZ Animals, menemukan belatung pada tubuh manusia hidup jarang terjadi.
Akan tetapi, ini mungkin bisa terjadi jika manusia terpapar melalui makanan basi atau jika terinfeksi penyakit myiasis.
Menurut Theodor pada tahun 1964, myiasis pada manusia adalah penyakit yang disebabkan oleh belatung yang berasal dari ordo Diptera dengan sub ordo Cyclorrhapha.
Melansir Centers for Disease Control and prevention (CDC), myiasis banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis, umumnya terjadi pada musim hujan.
Beberapa lalat menyimpan telurnya di atau di dekat luka atau luka, larva yang menetas masuk ke dalam liang kulit.
Larva spesies tertentu akan bergerak lebih dalam di dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan parah.
Orang dengan luka yang tidak dirawat dan terbuka lebih mungkin terkena myiasis.
Meski begitu, kasus tersebut jarang terjadi.
Belatung biasanya tidak memakan inang hidup.
Sebaliknya, mereka sering memilih bangkai atau makanan yang membusuk.
Belatung memakan jaringan lunak yang mati seperti bangkai hewan, manusia, dan juga sisa-sisa zat organik pada sampah makanan.